Menulis bukan hanya sebuah hobi, tetapi juga cita-cita
Setidaknya, ungkapan inilah yang tepat untuk menggambarkan diri saya saat ini. Faktanya, "menulis" dalam hal ini "ngeblog" bagi saya adalah sebuah cita-cita yang telah lama ingin dilakukan. Sayangnya, sifat menunda dan sedikit malas yang ada pada diri saya jauh lebih kuat daripada keinginan untuk "ngeblog".
Jikalau tak salah, mungkin ini sudah ketiga atau keempat kalinya saya membuat blog, tetapi baru kali ini benar-benar berniat "ngisi". Huhuuhuhu
Jikalau tak salah, mungkin ini sudah ketiga atau keempat kalinya saya membuat blog, tetapi baru kali ini benar-benar berniat "ngisi". Huhuuhuhu
Sebenarnya kebiasaan menulis sudah ada dalam diri saya jauh sebelum hari ini. Sejak SD, saya paling senang dengan tugas yang bernama “mengarang”, entah mengarang cerita, puisi, pantun dan sebagainya. Sewaktu SMP juga mulai rajin membuat puisi bahkan hingga mengkoleksinya dalam bentuk buku kumpulan puisi hasil karya bersama dengan seorang teman. Begitu pula ketika SMA, kemampuan menulis semakin terasah berkat arahan seorang guru Biologi. Yaaaaa,,, meskipun tulisan-tulisannya lebih bersifat ilmiah dan berupa hasil penelitian sihhh… J Pengalaman-pengalaman inilah yang sebenarnya membuat saya cukup merasa percaya diri akan kemampuan saya dalam merangkai kata demi kata, meskipun juga tidak jago amat.
Seiring berjalannya waktu, perubahan usia, perubahan aktivitas, hingga tuntutan berbagai pekerjaan yang saya lakoni, hobi menulis akhirnya sedikit memudar. Alasannya sepale, “tidak sempat”. Dunia saya teralihkan dengan berbagai hal yang kadang memang lebih produktif, namun tak jarang juga tanpa pencapaian apapun. Akan tetapi, keinginan untuk menulis masih eksis di dalam benak saya. Keinginan tersebut timbul tenggelam pada berbagai keadaan yang menerpa lika-liku kehidupan saya. Saat ini, ketika saya membutuhkan sesuatu untuk membunuh waktu yang membosankan, keinginan itu naik menuju puncak daftar life goal saya.
Sebelumnya, saya terbiasa sibuk dengan berbagai aktivitas sekolah maupun kampus, baik itu organisasi, lomba, seminar dan lain sebagainya. Namun, semenjak saya memutuskan fokus untuk kuliah dan berbisnis saja selama S2, ada waktu-waktu membosankan yang perlu saya bunuh terutama ketika musim libur seperti sekarang. Alhasil, “ngeblog” pun terwujud.
“Writing is adventure” –Ernest Hemingway-
Setiap peristiwa dalam hidup ini adalah pengalaman berharga, tergantung dari sudut pandang kita melihat segala sesuatu dapat terjadi. Begitupula dengan menulis. Sudut pandang penulis akan sangat berdampak bagi cara pembaca menanggapi tulisannya. Oleh karena itulah, pengalaman akan menjadi lebih berharga ketika kita menulisnya dengan sudut pandang yang tepat. Pengalaman yang kita alami sendiri mungkin tidak akan terulang dalam hidup kita, sehingga kita tak perlu belajar apapun darinya. Tetapi, bisa jadi orang lain barulah akan mengalaminya. Saat itulah, pengalaman bukan hanya pelajaran masa lampau, tetapi juga pembelajaran yang bermanfaat bagi sesama.
Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi sesama???
Kita juga tidak pernah tahu di titik mana kita dapat menginspirasi orang lain. Oleh karenanya, menulis adalah kesempatan kita untuk bercerita kepada sesame. Biarlah pembaca yang menilai, biarlah pembaca yang merasakan, biarlah pembaca yang belajar entah dari bagian mananya hidup yang kita tuliskan. Semoga saya juga bisa benar-benar konsisten dalam memberi manfaat melalui setiap petikan huruf yang saya ketik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar