Beberapa
hari terakhir ini, saya sedang asyik (lebih tepatnya sedikit terpaksa) membaca
buku-buku teks biologi, khususnya yang banyak berkaitan dengan genetika dan
biologi molekuler. Pagi ini, saya sampai pada topik tentang asam nukleat (DNA
dan RNA) yang menjadi pengkode protein sekaligus kunci dari segala fenotip
makhluk hidup. Seperti yang telah kita ketahui dalam pelajaran IPA, bahwa asam
nukleat mengandung basa-basa nitrogen yang terdiri basa A, G, C, dan T (pada RNA, T diganti U).
Basa-basa tersebut mengkode suatu polipeptida pembentuk asam amino yang menyusun suatu protein dalam bentuk triplet basa (disebut sebagai kodon). Kodon-kodon ini mengkode suatu asam amino spesifik yang kombinasi rangkaiannya sangat teratur. Jumlah kodon-kodon ini tentunya bukan hanya satu, puluhan, atau ratusan, tapi jauh lebih dari itu. Kodon-kodon inilah yang menentukan berbagai karakter pada setiap makhluk hidup, seperti warna kulit, bentuk hidung, warna rambut, hingga kesehatan tubuh kita (misal, kemampuan produksi hormone atau ketahanan terhadap penyakit), selain nantinya dipengaruhi pula oleh lingkungan. Bayangkan jika ada satu saja basa penyusun kodon yang tidak tepat, efeknya akan sangat besar bagi makhluk hidup karena basa tersebut menyusun kodon yang menjadi pengkode asam amino penyusun suatu protein.
Basa-basa tersebut mengkode suatu polipeptida pembentuk asam amino yang menyusun suatu protein dalam bentuk triplet basa (disebut sebagai kodon). Kodon-kodon ini mengkode suatu asam amino spesifik yang kombinasi rangkaiannya sangat teratur. Jumlah kodon-kodon ini tentunya bukan hanya satu, puluhan, atau ratusan, tapi jauh lebih dari itu. Kodon-kodon inilah yang menentukan berbagai karakter pada setiap makhluk hidup, seperti warna kulit, bentuk hidung, warna rambut, hingga kesehatan tubuh kita (misal, kemampuan produksi hormone atau ketahanan terhadap penyakit), selain nantinya dipengaruhi pula oleh lingkungan. Bayangkan jika ada satu saja basa penyusun kodon yang tidak tepat, efeknya akan sangat besar bagi makhluk hidup karena basa tersebut menyusun kodon yang menjadi pengkode asam amino penyusun suatu protein.
Setelah
membaca beberapa sub topik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan peran
basa-basa nitrogen bagi makhluk hidup ini, saya sampai pada suatu pemikiran.
Pemikiran bahwa ada begitu banyak protein yang kita butuhkan yang masing-masing
terdiri dari beberapa asam amino. Asam amino dikode oleh triplet kodon,
sehingga jumlah kodon sudah pasti tiga kali lipat dari asam amino yang
diproduksi tubuh makhluk hidup. Sungguh sangat detil sekali bukan???
Penemuan-penemuan
konsep tersebut membutuhkan proses dan waktu yang sangat lama. Penelitian yang
dilakukan bukan hanya berjumlah satuan dan oleh beberapa orang saja. Namun,
kejelasan konsep ini baru diperoleh setelah hampir seabad dengan berbagai model
penelitian oleh banyak penelitia dari seluruh dunia. Jika setiap peneliti
menulis satu jurnal/laporan penelitian untuk setiap penelitiannya, bayangkan
berapa banyak jurnal yang sudah tertulis untuk menemukan konsep jelas tentang
asam nukleat??? Belum termasuk konsep-konsep lainnya. Lihat saja sudah berapa
banyak skripsi, tesis, dan disertasi yang menjadi penghias rak besar perpustakan
di seluruh universitas di dunia!!! Jumlahnya sudah sangat sulit untuk kita
hidung bukan?!
Pemikiran
ini akhirnya mengingatkan saya pada dalil ini:
“Katakanlah:
“Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)” (QS. Alkahfi: ayat 109).
Ada
pula yag menyebutkan bahwa ilmu manusia itu hanya setetes air, disbanding ilmu
Allah yang seluas lautan/samudera. Sungguh hal ini benar adanya. Tumpukan buku
dan hasil penelitian, kumpulan portal online berisi jurnal dan karya manusia
nyatanya masih terus berkembang, pertanda bahwa ilmu Allah itu sangat luas.
Maka pantaskah kita disebut sebagai pintar? Ahli? Jika kita baru belajar
sebagian kecil saja dari ilmu kehidupan.
Belajar
adalah sepanjang hayat. Kita belajar setiap hari dan setiap saat apapun yang
terjadi dalam hidup kita. Namun, janganlah lupa bahwa Allah lah yang Maha
mengetahui segalanya, Allah lah Maha berkuasa untuk segala kompleksitas alam
dan isinya mulai dari keteraturan jagad raya hingga molekul kecil berupa asam
nukleat. Maka tak patut bagi kita menjadi angkuh, sombong, malas belajar, apalagi kufur akan nikmatNya.
Semoga
Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang berilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar