Senin, 20 Maret 2017

Liburan sepaket: Wisata Candi Prambanan - Istana Ratu Baka


Minggu, 12 Februari 2017 Saya berkesempatan untuk berlibur bersama keluarga di Jogja. Keluarga saya bukan keluarga yang senang berlibur, tetapi kami cukup menyukai segala hal yang berbau budaya. Oleh karena itu, candi merupakan pilihan yang tepat  bagi kami. Yogyakarta yang terkenal dengan berbagai candi tentus aja menawarkan berbagai pilihan candi yang cukup eksotis dan wajib dikunjungi. 
Namun, kami memilih untuk menuju ke candi Prambanan.  Alasannya sederhana, yakni lokasinya yang tidak terlalu jauh dari area Kota, area kampus UGM, sehingga cukup mudah dijangkau. Saat itu, kami memilih untuk memesan Go-Car melalui aplikasi Go-Jek dan berangkat sejak pukul 07.00 WIB. 


Perjalanan menuju prambanan cukup lancar melalui Jalan Ring-Road, hanya membutuhkan waktu ±30 menit. Setelah sampai di di candi Prambanan, kami memutuskan untuk mencari warung makan untuk sarapan pagi terlebih dahulu. Di area pintu masuk yang langsung menuju ke parkir, ada area khusus pedagang (seperti pasar tradisional) yang didalamnya ada berbagai pedagang oleh-oleh mulai dari berupa makanan (snack), pakaian, pernak-pernik khas Jogja, hingga makanan berat yang dijual di kantin pinggiran pasar. Saa itu, belum banyak warung yang buka sehingga kami tidak terlalu bingung memilih. Menu yang disediakan cukup beragam dengan harga yang relative terjangkau, meskipun memang lebih mahal jika dibandingkan menu sejenis jika diluar area tersebut J J J. Setelah puas mengisi energi, kami memutuskan untuk terlebih dahulu membeli oleh-oleh berupa pernak-pernik seperti ganci, gelang, kalung, dan sebagainya yang dijual persis didepan tempat makan dengan harga hanya Rp.1000/item, cukup murah bukan?!. Selanjutnya barulah kami melakukan pembelian tiket.
Di loket pembelian tiket, pengunjung diarahkan menuju dua loket yang berbeda, yaitu loket untuk tiket khusus masuk ke Candi Prambanan dan loket untuk paket wisata ke beberapa lokasi. Saat itu saya memilih untuk membeli tiket paket wisata Candi Prambanan dan Istana Ratu Baka. Lokasi kedua tempat tersebut memang tidak bisa di bilang dekat, harus ditempuh dengan perjalanan sekitar 15 menit dengan menggunakan mobil yang disediakan oleh pihak pengelola wisata. Mobil-mobil tersebut akan melakukan antar-jemput pengunjung dari dan ke istana ratu baka setiap 15 menit. Harga tiket untuk paket wisata kedua tempat tersebut cukup terjangkau yaitu Rp.50.000/orang.
eksotisme gapura istana ratu baka
(in frame: adik)
Pemandangan di perjalanan menuju istana ratu baka cukup indah, ditambah dengan jalanan yang memasuki area bukit sehingga penuh dengan tikungan dan tanjakan. Namun, semua itu terbayar ketika sampai di istana ratu baka yang menawarkan keindahan pemandangan dari atas bukit yang cukup indah. Konon katanya istana ratu baka ini dulunya memang sebuah istana raja yang cukup luas, meskipun kini hanya tersisa sedikit bagian gapura, dan beberapa bangunan lantai dasarnya saja. Area wisata ini cukup luas dengan beberapa bagian yang akan membuat kaki harus berusaha keras untuk menjangkau setiap bagiannya. Diawali dengan naik tangga untuk bisa menuju ke puncak istana, dilanjutkan dengan mengelilingi istana melalui jalan setapak yang sudah di tata dengan sangat bagus dengan rerumputan disekitarnya. Pandangan kita pun semakin terlihat lapang. Dari atas bukit ini, kita juga menikmati pemandangan kota Jogja dari atas bukit. Luasnya area istana ratu baka ini membuat kita tidak akan kehabisan spot untuk foto. Saya datang dipagi hari, sehingga suasanya masih sedikit berembun dan kebetulan disertai dengan sedikit gerimis. Bila sedang tidak beruntung karena terjadi hujan, disepanjang tangga menuju istana akan ada beberapa penjual jasa sewa paying yang juga menjajakan es kelapa muda segar. Menurut informasi yang saya peroleh sebelumnya, foto di istana ratu baka cukup bagus bila sore hari karena pancaran matahari terbenam yang dapat memantul ke bagian-bagian bangunan istana tersebut. Namun, menurut saya datang dipagi hari tidak mengurangi esensi keindahan istana ratu baka maupun foto-foto yang saya peroleh. Saya dan keluarga tetap puas menikmati luasnya area istana ratu baka. Setelah puas disana, kami memutuskan untuk turun dan ikut mobil kembali ke Candi Prambanan.

sisa bangunan istana raja di istana ratu baka
pemandangan alam dari atas istana ratu baka

Luasnya pelataran istana ratu baka

Candi prambanan dengan segala kemegahannya memang selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Banyak bule-bule mancanegara yang datang juga menambah eksotisme prambanan. Area yang cukup lapang dihias dengan rerumputan dan penataan yang cukup indah, sehingga semakin terkesan megah dan luas. Sayangnya saya berada di Prambanan ketika hari sudah mulai memasuki siang hari, sehingga cuaca cukup panas semakin terasa dengan tanah kering berdebu yang ada diarea candi. Namun, hal itu tidak mengurangi kemegahan candi Prambanan yang tampaknya sudah direnovasi beberapa kali ini. Karena sudah lelah dan puas berkeliling di Istana ratu baka, kami memutuskan untuk berkeliling saja di candi Prambanan, tidak sampai naik ke pelataran atas candi. Setelah itu, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama bule yang kebetulan memang datang untuk menikmati candi. Setelah puas di Candi Prambanan, kami memutuskan untuk pulang, tetapi untuk menuju pintu keluar candi harus menempuh perjalanan melalui area taman yang cukup jauh. Disepanjang perjalanan, kami terhibur dengan berbagai kesenian warga, mulai dari topeng monyet, karawitan, hingga olahraga panahan. Namun, tidak bisa dibohongi bahwa lelahnya berjalan menuju pintu keluar sangat terasa, ditambah dengan perjalanan menuju bus transjogja yang haltenya cukup jauh dari area Prambanan. Bagi anda yang tidak membawa kendaraan sendiri  dan ingin kembali dengan bus transjogja, saya sarankan untuk menggunakan transportasi seperti becak, dokar/cikar, ataupun taksi untuk menuju ke halte transjogja terdekat dari Prambanan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar